TRIBUNPADANG.COM – Simak sejumlah berita menarik yang dirangkum dalam populer Sumbar setelah tayang 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita Dinas PUPR Kota Bukittinggi masih menunggu koordinasi dari pihak Balai Jalan Nasional terkait perbaikan jalan rusak di kawasan pertigaan Simpang Limau.
Jalan rusak dan berlubang di pertigaan Simpang Limau ini sangat membahayakan pengendara yang melintas.
Berita lainnya seorang wanita lansia ditemukan meninggal dunia setelah empat hari dinyatakan hilang di Lubuak Panjang, Agam.
Paska empat hari pencarian, survivor akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam aliran sungai Batang Antokan.
Baca berita selengkapnya berikut ini:
1. Dinas PUPR Tunggu Arahan Balai Jalan Terkait Perbaikan Jalan Rusak di Simpang Limau Bukittinggi
Dinas Pengerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Bukittinggi masih menunggu koordinasi dari pihak Balai Jalan Nasional terkait perbaikan jalan rusak di kawasan pertigaan Simpang Limau, Kelurahan Manggis Ganting, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Kadis PUPR Bukittinggi, Rahmat A.E mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan ke Balai Jalan Nasional untuk ditindaklanjuti.
“Jalan ini merupakan jalan Nasional, kewenangan dari Balai Jalan Nasional Wilayah 3 di Padang. Hal ini sudah disampaikan ke Balai Jalan Nasional untuk ditindaklanjuti,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (7/2/2025).
Menurut Rahmat, jalan rusak tersebut disebabkan oleh pecahnya tutup saluran air dibawah jalan.
“Setelah tim dari Dinas PUPR mensurvey kelokasi jalur saluran, ada tutup saluran dibawah jalan yang pecah,” jelasnya.
Namun, menurut Rahmat, untuk mengantisipasi agar tidak terlalu lama rusak, maka Dinas PUPR Bukittinggi yang akan melakukan perbaikan.
“Nanti kita akan coba koordinasikan dulu. Minta izin kita yang menangani dahulu,” ujarnya.
Baca juga: Tanggapan DPRD Bukittinggi Soal Jalan Rusak di Simpang Limau: Sudah Kita Sampaikan ke Pihak Terkait
Sebelumnya diberitakan jalan rusak dan berlubang di pertigaan Simpang Limau, Kelurahan Manggis Ganting, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat membahayakan pengendara yang melintas.
Pantauan TribunPadang.com di lokasi, jalan rusak tersebut tampak berukuran sekitar satu meter yang ditandai dengan kayu dan dihalangi oleh dua buah road barrier.
Selain itu, jalan berlubang di kawasan Jalan Lintas Bukittinggi-Payakumbuh ini juga membuat arus lalu lintas terganggu.
Tampak pengendara harus bergantian untuk menghindari jalan rusak ini, terutama kendaraan berukuran besar, karena lubang dan penandanya memakan sebagian ruas jalan.
Anwar, salah seorang warga sekitar, mengatakan bahwa jalan tersebut sudah seminggu lebih rusak.
“Kalau rusaknya sejak awal bulan, mungkin sudah seminggu lebih rusak,” katanya, Jumat (7/2/2025).
Menurutnya, jalan tersebut rusak karena adanya aliran selokan dibawah jalan.
“Mungkin terban karena dibawahnya itu kalau tidak salah selokan atau gorong-gorong, mungkin terkikis tanahnya,” ujarnya.
Anwar menuturkan untuk mengantisipasi agar tidak membahayakan, masyarakat sekitar memasang kayu sebagai penanda.
“Kalau korban sudah ada, pengendara motor terjatuh, yang saya dengar satu itu saja. Tapi kalau mobil yang masuk banyak, hingga mengeluarkan bunyi dentuman keras, oleh karena itu masyarakat memasang penanda,” ujarnya.
Anwar berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki agar arus lalu lintas kembali normal dan tidak membahayakan pengendara yang melintas.
2. 4 Hari Hilang, Seorang Lansia Ditemukan Meninggal Dunia di Garagahan Agam Sumbar
Seorang wanita lansia ditemukan meninggal dunia setelah empat hari dinyatakan hilang di Lubuak Panjang, Jorong II Garagahan, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kalaksa BPBD Agam melalui Kabid KL, Ichwan Pratama Danda melalui keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa korban berinsial R (70) yang hilang pada hari Selasa (4/2/2025) lalu.
“Survivor dilaporkan hilang oleh pihak keluarganya pada hari Selasa lalu sekira pukul 15.30 WIB,” jelasnya.
Ichwan menyebutkan, survivor biasanya beraktifitas di sekitaran rumah. Terakir kali dilihat oleh anak korban sekira pukul 15.00 WIB di rumah.
“Tetapi pada pukul 15.30 WIB survivor tidak ada di rumah dan telah dilakukan pencarian oleh warga namun survivor belum ditemukan. Kemudian malam harinya dilaporkan kepada pihak berwajib,” katanya.
Baca juga: Dinas PUPR Tunggu Arahan Balai Jalan Terkait Perbaikan Jalan Rusak di Simpang Limau Bukittinggi
Mendapati laporan tersebut, tim gabungan dari BPBD, polisi, Basarnas hingga stakeholder terkait lainnya melakukan pencarian.
Paska empat hari pencarian, survivor akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam aliran sungai Batang Antokan yang berjarak sekitar 3 KM dari rumah korban, Jumat (7/2/2025) sekira pukul 12.50 WIB.
“Setelah dievakuasi, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan,” pungkasnya.