KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin (24/2).
Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup naik 0,21% ke Rp 16.278 per dolar AS dari posisi akhir pekan lalu di Rp 16.313 per dolar AS.
Sementara rupiah berdasar Jisdor Bank Indonesia (BI) justru melemah 0,01% ke Rp 16.303 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Berpeluang Menguat Terbatas di Awal Pekan, Senin (24/2)
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai, penguatan rupiah didorong oleh pelemahan dolar AS yang tertekan meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Ini menyusul data-data ekonomi AS yang melemah.
“Saat ini pelaku pasar wait and see menjelang rilis data PDB dan inflasi personal consumption and expenditure (PCE) AS pekan ini,” ujar Lukman, kemarin (24/2).
Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo bilang, Indeks Pembelian Manajer (IMP) Manufaktur dan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) di dalam negeri menunjukkan tren positif. Ini juga mengangkat rupiah.
Baca Juga: Rupiah Diperkirakan Menguat Awal Pekan Ini Didorong Faktor Domestik
Lukman memperkirakan rupiah berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas di rentang Rp 16.250–Rp 16.350 per dolar AS pada perdagangan Selasa (25/2). Sementara Ibrahim memproyeksi rupiah melemah di kisaran Rp 16.260–Rp 16.330.