JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah tengah melaksanakan proyek modernisasi Daerah Irigasi (DI) Irigasi Rentang di Kabupaten Majalengka dan Cirebon, Jawa Barat.
Langkah ini mencakup perbaikan dan optimalisasi jaringan irigasi, serta peningkatan efisiensi operasional dan pemeliharaan.
Modernisasi DI Rentang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas padi dari rata-rata 5,6 ton per hektar menjadi 6,5 ton per hektar.
Selain itu, luas tanam diproyeksikan meningkat dari 43.229 hektar menjadi 86.423 hektar, sementara indeks pertanaman diperkirakan melonjak dari 120 persen menjadi 230 persen.
Proyek ini dimulai pada 2016 dan dijadwalkan selesai pada 2026.
Dalam kunjungan kerja (kunker) ke Bendung Rentang, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memastikan kesiapan infrastruktur sumber daya air (SDA) dalam mendukung sektor pertanian demi mencapai swasembada pangan.
Baca juga: Tanam Padi Hemat Air hingga 30 Persen di Daerah Irigasi Rentang
“Saya datang untuk memastikan air dari bendung ini dapat terdistribusi dengan baik ke lahan-lahan pertanian,” ujar Dody, Senin (17/2/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Dody juga memantau penggunaan teknologi digital untuk pengoperasian pintu air secara jarak jauh.
Sistem pengendalian jarak jauh ini membuat operasional bendungan lebih efektif, responsif, dan mampu mendukung distribusi air secara optimal, baik untuk masyarakat maupun kebutuhan pertanian.
Modernisasi dan digitalisasi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi distribusi air serta mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
Dengan langkah ini, pemerintah optimistis target swasembada pangan dapat tercapai, sekaligus memberikan manfaat langsung bagi kesejahteraan masyarakat petani.