JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu yang menjadi perhatian dalam kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 adalah tidak adanya jalur penyelamat. Padahal sebelum gardu tol tersebut merupakan jalan menurun yang cukup panjang.
Apabila terdapat jalur penyelamat, maka kendaraan yang mengalami rem blong dapat masuk ke jalur tersebut untuk mengurangi kecepatan.
Alvin Andituahta Singarimbun, Senior Manager Representative Office 1 Jasamarga Metropolitan Tollroad, mengatakan, pihaknya sudah memperhatikan kontur wilayah di sekitar GT Ciawi 2.
Baca juga: Beredar Gambar APV 2025 di Internet, Ini Kata Suzuki Indonesia
“Sudah kami evaluasi kehadiran jalur penyelamat,” ujar Alvin di Bogor, Rabu (5/2/2025).
“Karena kita bisa tahu, daerah sini cukup terbatas lahannya. Jadi sudah kami ajukan untuk desain dari jalur penyelamat,” kata dia.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lapangan, sebelum GT Ciawi 2 hanya ada rambu imbauan untuk pindahkan ke gigi rendah. Cuma sayang posisinya terlalu dekat dengan GT Ciawi 2.
Baca juga: Harga Motor Trail dan Adventure pada Februari 2025
Padahal, sebelum menggunakan GT Ciawi 2, ada jalur penyelamat di sisi kiri GT Ciawi lama, yang kini hanya digunakan untuk transaksi dari Jakarta ke arah Ciawi/Puncak.
Fasilitas ini memang bukan jalur penyelamat seperti di Tol Cipularang atau Tol Trans Jawa. Bisa dibilang kondisinya tidak begitu terawat, bahkan seperti langsung menabrak tembok beton.
Selain itu, sepanjang jalan ke GT Ciawi 2 tepatnya dari bahu jalan sampai lajur satu sedang dilakukan perbaikan. Jadi cuma dua lajur saja yang bisa dilalui oleh kendaraan, baik yang kecil maupun besar seperti truk.
Baca juga: Kecelakaan Maut Gerbang Tol Ciawi Bukan yang Pertama
“Adapun kami punya rencana jangka pendek yang sudah terealisasi adalah adanya crash cushion di lajur yang biasa dilewati oleh truk,” ucap Alvin.
“Cuma sayangnya kendaraan itu, yang semalam lewat, tidak melewati lajur tersebut, sehingga menghantam kendaraan pribadi,” ujarnya.