JAKARTA, KOMPAS.com – Sepeda motor listrik kini menjadi salah satu pilihan transportasi yang praktis dan efisien, terutama di kota-kota besar.
Namun, meskipun motor listrik memiliki banyak keuntungan, cara pengecasan yang tepat dan aman harus diperhatikan agar motor tetap awet dan pengendara bisa terhindar dari potensi bahaya.
Salah satu yang penting adalah pastikan Anda selalu menggunakan charger yang direkomendasikan oleh pabrikan motor listrik.
Baca juga: 12 Pelanggaran Lalu Lintas yang Jadi Sasaran Kamera Tilang Elektronik
Sebab, menggunakan charger yang tidak sesuai dapat merusak baterai atau bahkan menyebabkan kebakaran.
Selain itu, pastikan waktu yang tepat untuk mengecas motor listrik. Sebab kendaraan ini tidak bisa langsung diisi dayanya setelah dipakai, terutama usai buat touring atau perjalanan jarak jauh.
“Ada istilah charging map, kapan dia mengisi secara optimum. Misalkan kapasitas 20 Ah, kalau memang suhu baterai 50 derajat celcius, karena itu adalah suhu maksimal untuk pengecasan, dia tidak akan mengisi,” ujar Mohammad Masykur, Product Planning Advisor Alva, kepada Kompas.com (31/1/2025).
Baca juga: Harga Pertamax dkk Resmi Naik per 1 Februari 2025, Berikut Rinciannya
Jadi, apabila motor Anda tidak mengisi daya setelah perjalanan panjang, tak perlu panik. Karena ini sebenarnya adalah mekanisme pengamanan dari charger yang bertujuan menghindari overcharging atau kerusakan akibat suhu yang tinggi.
“Salah satunya untuk daya tahan baterai, kedua untuk safety-nya. Kalau overheat, kabelnya meleleh, atau baterai yang cepat rusak,” ucap Masykur.
“Makanya ada orang-orang yang setelah touring, saat dicas tidak mengisi, karena suhu baterai sudah terlalu tinggi. Jadi saat mengecas motor listrik harus tunggu suhu turun,” kata dia.
“Tapi ini setiap motor kondisinya beda-beda. Ada yang sampai suhu maksimalnya 40 atau 45 derajat celcius, ada yang sampai 50 derajat celcius,” ujarnya.