Berikut ini 5 candi di Klaten yang wajib dikunjungi oleh wisatawan yang ke Jawa Tengah, ada Candi Merak peninggalan Mataram Kuno
TRIBUNNEWSMAKER.COM –Â Inilah 5 candi di Klaten yang wajib dikunjungi oleh wisatawan yang ke Jawa Tengah.
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dijuluki sebagai kota seribu candi karena banyaknya situs candi bersejarah yang tersebar di Klaten.
Candi-candi di Klaten tersebut mayoritas bercorak Hindu-Buddha, yang mencerminkan sejarah panjang kebudayaan di wilayah tersebut.
Diperkirakan, candi-candi di Klaten dibangun pada masa kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berkuasa di Indonesia.
Sebagian besar candi yang ada terletak di kompleks Prambanan, yang menjadi salah satu situs warisan dunia yang terkenal, dimana keberadaan candi-candi ini tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga berfungsi sebagai tempat kegiatan keagamaan bagi masyarakat sekitar.
Nah, berikut ini adalah 5 candi yang terdapat di Klaten dan bisa menjadi rekomendasi wisata!
Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Resort Cantik untuk Foto-foto Hingga Beragam Umbul Seru
1. Candi Plaosan
Yang pertama ada Candi Plaosan terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
Lokasi Candi Plaosan ini jaraknya kira-kira sekitar 1,5 Km ke arah timur dari Candi Sewu.
Candi Plaosan adalah candi bercorak Budha yang diperkirakan oleh para ahli dibangun pada masa Rakai Pikatan, dari Kerajaan Mataram Hindu pada abad ke-9.
Perlu diketahui bahwa pahatan Candi Plaosan yang halus ini sangat mirip dengan pahatan di Candi Sewu, Candi Borobudur, dan juga Candi Sari.
2. Candi Sewu
Kemudian, ada Candi Sewu terletak di Dukuh Bener, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Candi Sewu adalah gugusan candi yang letaknya berdekatan dengan Candi Prambanan.
Candi Sewu hanya berjarak sekitar 800 meter di sebelah selatan arca Rara Jongrang di lokasi Candi Prambanan.
Diperkirakan, Candi Sewu dibangun pada abad ke-8 atas perintah Rakai Panangkaran (746-784), raja Kerajaan Mataram.
Terdapat dugaan bahwa Candi Sewu merupakan pusat kegiatan keagaamn masyarakat yang beragama Buddha, berdasarkan Prasasti Manjusrigrta yang bercerita tentang kegiatan penyempurnaan prasada dengan nama Wajrasana Manjusrigrha pada tahun 714 Saka (792 Masehi).
Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Air di Klaten, dari Resort Cantik untuk Foto-foto Hingga Beragam Umbul Seru
3. Candi Lumbung
Candi Lumbung ada di kawasan Prambanan tepatnya di Dukuh Bener, Desa Bugisan Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Diperkirakan, Candi Lumbung yang bercorak Buddha ini dibuat sekitar abad ke-9 sampai abad ke-10 pada masa Kerajaan Mataram Kuno.
Diketahui, bentuk Candi Lumbung tak beda jauh berbeda dengan Candi Sewu,namun, candi perwara di Sewu, yaitu atapnya yang berbentuk stupa, Candi Lumbung juga berbentuk stupa.
4. Candi Bubrah
Yang keempat ada Candi Bubrah terletak di Dukuh Bener, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, yang juga berada di kawasan Prambanan.
Candi ini terbuat dari batu andesit dengan ukuran 12 x 12 meter ini sudah sangat rusak ketika pertama kali ditemukan.
Kala itu, Candi hanya tersisa reruntuhan setinggi dua meter, untuk itu masyarakat menyebut Candi Bubrah, dimana kata ‘bubrah’ berarti rusak atau berantakan dalam bahasa Jawa.
Diprediksi, Candi Bubrah berdiri pada masa yang sama dengan Candi Sewu dan Candi Lumbung yang juga bercorak Buddha.
5. Candi Merak
Terakhir, Candi Merak yang ada di Desa Karanggongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Candi Merak adalah bangunan candi yang bercorak Hindu diperkirakan dibangun pada abad VIII-IX Masehi ketika masa Kerajaan Mataram Kuno.
Nama Merak sendiri diperkirakan karena disekitar candi tersebut terdapat sarang burung Merak, sehingga candi itu diberi nama Candi Merak.
Ketika ditemukan, Candi Merak sudah dipugar beberapa kali pada bagian kaki dan tubuh pada tahun 2007 dan 2010, lalu di tahun 2011, Candi Merak dipugar kembali untuk mengganti batu-batu penyusun candi yang sudah lapuk dan berpotensi roboh.
(Tribunnewsmaker.com/Talitha)