TRIBUN-BALI.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Sang Made Mahendra Jaya meminta dukungan dari pemerintah pusat untuk mengatasi persoalan kemacetan di Provinsi Bali.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Layanan Kebandarudaraan yang digelar di Hotel Novotel, Bandara I Gusti Ngurah Rai, pada Kamis (23/1).
Rakor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta BPKP.
Dalam paparannya, Pj. Gubernur Mahendra Jaya menyampaikan apresiasi atas perhatian besar pemerintah pusat dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Bali.
Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, pertumbuhan ekonomi Bali masih sangat bergantung pada sektor pariwisata. Terkait perkembangan pariwisata, ia menuturkan bahwa Bali merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi turis mancanegara.
Baca juga: BNI Catat Laba Bersih Rp 21,46 Triliun di 2024
Baca juga: DAFTAR 10 Gunung Paling Tinggi & Berbahaya di Indonesia, Ada Rinjani, Semeru hingga Jaya Wijaya
Hal ini dapat dilihat dari layanan penerbangan di Bandara Ngurah Rai yang didominasi oleh penerbangan internasional. “60 persen internasional, 40 persen domestik,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas upaya penataan dan penambahan moda transportasi di sekitar bandara. Berkat langkah tersebut, ia bersyukur kemacetan di akses bandara yang terjadi tahun lalu tidak terulang tahun ini.
Namun, menurutnya, penataan transportasi masih perlu terus dilakukan, khususnya di akses keluar bandara. Ia juga menyoroti pemberhentian operasi Trans Metro Dewata per 1 Januari 2025 yang berdampak pada akses menuju bandara, karena 3 koridor dari dan ke Bandara Ngurah Rai otomatis dihentikan.
“Saat ini kami sedang mengupayakan pergeseran anggaran untuk bisa mengambil alih,” ujarnya seraya mendukung langkah pemerintah dalam mengoptimalkan water taxi sebagai transportasi alternatif.
Lebih lanjut, Mahendra Jaya memaparkan progres rencana pembangunan Subway Bali yang saat ini memasuki fase penetapan trace (jalur). Rute yang diusulkan meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai–Central Parkir Kuta–Seminyak–Berawa–Cemagi, Bandara I Gusti Ngurah Rai–Jimbaran–Universitas Udayana–Nusa Dua, Central Parkir Kuta–Sesetan–Renon–Sanur dan Renon–Sukawati–Ubud.
Subway dinilai menjadi solusi karena pelebaran jalan di darat sulit dilakukan mengingat padatnya pemukiman penduduk. Ia berharap usulan tersebut segera disetujui oleh Kementerian Perhubungan sehingga proyek Subway Bali bisa berlanjut ke tahap berikutnya.
Menko Infrastruktur dan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyambut baik rencana pengembangan Subway Bali dan berencana membahasnya dalam pertemuan khusus. Ia menegaskan bahwa pemerintah memberi perhatian khusus kepada Bali sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia. “Kita ingin Bali tetap menjadi destinasi wisata kelas dunia,” ujar Menko yang akrab disapa AHY.
Tol Gilimanuk-Mengwi
Kelanjutan pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi yang akan menghubungkan Kabupaten Jembrana, Tabanan, dan Badung akan kembali di-review oleh Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra).
“Tol Gilimanuk-Mengwi nanti kita review lagi. Masuk PSN (Proyek Strategis Nasional) tahun 2025 atau tidak terkait PSN arahan dari Bapak Presiden Prabowo juga akan direview kembali segala sesuatunya,” ujar Menko AHY usai meresmikan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Bandara Ngurah Rai, Kamis (23/1).
Ia menambahkan, bukan hanya di Kemenko Infrastruktur namun Kemenko Ekonomi dan berbagai Kementerian atau Lembaga terkait. “Tetapi hal-hal yang perlu kita review kembali termasuk juga dilakukan sejumlah adjustment atau penyesuaian-penyesuaian itu juga akan dilakukan. Intinya kita ingin setiap pembangunan infrastruktur itu berdampak langsung kepada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” ungkap AHY.
Disinggung bahan pertimbangan kelanjutan pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi apakah tetap masuk PSN tahun 2025 atau tidak? AHY menyampaikan dilihat dulu sesuai dengan rencana awalnya, kemudian progresnya seperti apa kemudian kendala-kendala lain. Karena bagaimana ini harus benar-benar dijalankan dengan tepat sasaran dan juga melihat serta mempertimbangkan betul aspek efisiensi.
“Kita ingin dan beliau juga menekankan jangan sampai ada kebocoran-kebocoran dan juga kita sekali lagi infrastruktur itu harus benar-benar berdampak,” jelas AHY.
Pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi masuk dalam PSN di era Pemerintahan Presiden Jokowi namun sejak tahun 2022 progresnya belum ada kejelasan sekarang.
Diberitakan sebelumnya, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengumumkan update proyek Tol Gilimanuk-Mengwi di Bali. Berdasarkan dokumen BPJT, proyek Tol Gilimanuk–Mengwi kini masuk tahap prakualifikasi. Jalan tol sepanjang 96,84 kilometer (Km) ini menelan investasi hingga Rp 25,404 triliun.
Peletakan batu pertama atau groundbreaking jalan Tol Gilimanuk–Mengwi telah dilakukan pada 10 September 2022 silam. Namun lelang ulang sempat gagal karena pemrakarsa awal gagal mendapat pendanaan atau investor untuk melakukan pembangunan. Akibatnya proyek jalan tol yang diharapkan mempercepat waktu perjalanan dari Gilimanuk ke Denpasar ini mangkrak.
Kini kabar baik kembali berhembus terkait nasib proyek jalan Tol Gilimanuk-Mengwi ini. Selain update dari BPJT, Gubernur Bali terpilih Wayan Koster juga memastikan proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk bakal jalan terus.
Koster menyebutkan saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan di kawasan Perumda Bali wilayah Pekutatan, Jembrana. “(Jalan tol) Jalan terus. Pertengahan tahun 2025 sudah mulai kontruksi,” jelas Koster di Wantilan Pendopo Kesari, Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Rabu 11 Desember 2024. (zae/ali)
Penggunaan Water Taxi di Bali
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Optimasi Layanan Kebandarudaraan, di Novotel Bali Airport, Kamis (23/1).
Dalam Rakor tersebut sejumlah masalah dibahas termasuk mengenai kapasitas bandara, kepadatan lalu lintas aksesibilitas masuk dan keluar bandara serta lainnya. “Ada beberapa masalah utama, bukan hanya kapasitas bandara, tapi juga setelah penumpang turun keluar dari bandara, sering dihadapkan pada kemacetan karena memang padat sekali,” ujar Menko AHY.
Pihaknya menegaskan permasalahan ini harus dicarikan Solusi. “Tadi (kemarin) dibahas selain mengurai kemacetan dengan slot management yang lebih baik lagi, waktunya diatur dengan baik, kita juga memikirkan bagaimana mengoptimalkan upaya menggunakan moda lainnya. Jadi intermoda ini penting, darat tentu, tapi kita harus lebih fokus pada public transport, bukan kendaraan pribadi tapi juga water taxi,” kata dia.
Menurut Menko AHY di beberapa negara juga ada konsep water taxi dimana nantinya bisa menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan beberapa tujuan wisata termasuk ke Canggu, ke arah utara dan lain-lainnya. “Ini lah yang menjadi pembahasan kami. Bandara Ngurah Rai termasuk bandara yang paling sibuk, bisa dikatakan setelah Soekarno Hatta di Jakarta, ya Bandara Ngurah Rai ini. 60 persen dari penumpang di sini merupakan wisatawan mancanegara,” ucapnya.
Dikatakan, pihaknya ingin meyakinkan kapasitas bandara bisa semakin baik. Ia menambahkan tercatat sekitar 23 hingga 25 juta penumpang per tahun.
Ia berharap pengelola bandara mengoptimalkan apa yang sudah ada, mulai dari meningkatkan kapasitas bandara tanpa harus membangun terlalu banyak terminal, juga memperkuat sistem manajemennya dengan digitalisasi, AI, data driven policy making-nya juga dilakukan dengan baik. Dengan pengoptimalan itu sehingga dapat meningkatkan kapasitas hingga 32 juta penumpang per tahun.
“Ini yang kita kejar seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan dalam maupun luar negeri. Ada pertumbuhan yang baik tadi dilaporkan, peningkatan dari tahun sebelumnya, peningkatan 22 persen dari penerbangan internasional,” jelasnya.
Dengan demikian kata dia, Bandara Ngurah Rai bisa menjadi hub, bukan hanya untuk sekitar Bali, tapi juga ke berbagai destinasi pariwisata super prioritas. Menko AHY menyampaikan beberapa arahan tindak lanjut kepada sejumlah kementerian. Kementerian Pariwisata bersama InJourney Airport diberi tugas untuk menjadikan Bali sebagai hub pariwisata bagi wisatawan asing melalui paket wisata bertajuk Bali Plus yang terhubung dengan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), yaitu Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
Turut hadir pada Rakor ini Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, Direktur InJourney Maya Watono, Direktur Utama InJourney Airport Faik Fahmi dan sejumlah perwakilan stakeholder terkait lainnya.
Menurut AHY, Bali merupakan pulau yang unik dengan daya tarik luar biasa. Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai penataan, salah satunya melalui optimasi layanan kebandarudaraan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diminta untuk memfasilitasi penyusunan regulasi guna mendukung pengoperasian water taxi. Kementerian Perdagangan ditugaskan untuk menentukan kriteria marketing points di beberapa bandara internasional guna membantu promosi produk-produk Indonesia dan meningkatkan ekspor nasional.
Menko AHY kemarin juga meresmikan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Bandata I Gusti Ngurah Rai, Kamis (23/1). JPO yang telah beroperasi sejak Oktober 2024 dan menjadi penghubung utama antara terminal kedatangan domestik dengan area penjemputan serta gedung parkir ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan penumpang serta aksesbilitas bandara.
“Ini adalah hasil kerja keras dari semua pihak yang berupaya menghadirkan bandara yang membanggakan, karena bandara ini menjadi wajah, bukan hanya wajah Bali, tapi juga wajah Indonesia,” ujar Menko AHY.
Bandara I Gusti Ngurah Rai mencatat pertumbuhan jumlah penumpang yang cukup signifikan, meningkat 12 persen dari 21 juta pada 2023 menjadi 24 juta penumpang di tahun 2024. Dengan catatan tersebut, Menko AHY menekankan pentingnya memberikan layanan terbaik untuk semua pengguna bandara, terutama wisatawan mancanegara. (zae)