JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia berada posisi ke 7 ekonomi terbesar di dunia berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang disesuaikan dengan paritas daya beli (PPP) pada 2024.
Namun, menurut Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), posisi Indonesia ini tetap bertahan alias stagnan bila dibandingkan dengan 2022 lalu.
IMF menilai bahwa pencapaian Indonesia sebagai ekonomi terbesar ketujuh di dunia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meski di tengah tantangan ekonomi global yang masih ada.
Berikut daftar 10 negara dengan peringkat ekonomi terbesar dunia menurut rilis IMF, dikutip dari KONTAN, Selasa (28/1/2025).
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 Bakal Stagnan di 5 Persen
Laporan IMF menyebutkan bahwa China berada di posisi pertama dengan PDB senilai 39,44 triliun dolar AS (sekitar Rp 626.000 triliun).
Selanjutnya, disusul oleh Amerika Serikat (AS) di posisi kedua dengan PDB sebesar 30,34 triliun dolar AS (sekitar Rp 472.000 triliun), dan India di posisi ketiga dengan PDB mencapai 17,36 triliun dolar AS (sekitar Rp 270.000 triliun).
Indonesia, yang berada di posisi ketujuh, mencatatkan PDB sebesar 4,98 triliun dolar AS (sekitar Rp 77.000 triliun), lebih tinggi dibandingkan Brasil yang berada di posisi kedelapan dengan PDB sebesar 4,89 triliun dolar AS (sekitar Rp 76.000 triliun).
Selanjutnya, Perancis di posisi kesembilan dengan PDB sebesar 4,49 triliun dolar AS (sekitar Rp 69.000 triliun), dan Inggris di posisi kesepuluh dengan PDB sebesar 4,42 triliun dolar AS (sekitar Rp 68.000 triliun).
Baca juga: IMF Ramal Ekonomi Indonesia Stagnan 5,1 Persen, Airlangga: Kita Belum Mengeluarkan Jurus Kita
Proyeksi pertumbuhan ekonomi RI
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus meningkat hingga 2030 mendatang. Meski begitu tantangan perekonomian global tetap perlu diwaspadai.
Deputi Gubernur BI Aida S Budiman menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan akan terus tumbuh.
Prediksi BI dalam dua tahun ke depan, yakni pada 2025 akan mencapai 4,7 persen-5,5 persen meski turun dari proyeksi sebelumnya. Namun pada 2026 meningkat menjadi kisaran 4,8 persen-5,5 persen.
“Ke depannya pertumbuhan ekonomi kita akan tumbuh terus, sumbernya dari konsumsi, investasi, dan bagaimana kinerja ekspor. Bahkan dalam jangka menengah, positifnya ada menunjukan tren peningkatan,” tutur Aida dalam peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024, Rabu (22/1/2025).
Meski begitu, Aida mengungkapkan kewaspadaan perlu dilakukan mengingat kondisi global masih tidak pasti. Namun kuncinya adalah sinergi agar terjadi transformasi ekonomi nasional.
Baca juga: Apakah Penurunan Suku Bunga BI Jadi 5,75 Persen Baik bagi Ekonomi Indonesia?