BOLASPORT.COM – Direktur Tim KTM, Put Beirer, serius mengamati pabrikan Ducati yang sedang jadi tim nomor satu di MotoGP, segala bentuk kebiasaan hingga hal-hal sepele dia perhatikan untuk dicontoh.
Manajemen KTM sedang mengalami masa-masa transisi setelah silepasnya beberapa mantan orang Ducati.
Fabiano Sterlacchini hingga Francesco Guidotti, telah mengajhiri tugasnya di pabrikan Austria itu.
KTM mempercayakan pengembangan teknis motor RC16 mereka pada duo iinsinyurJerman, Kurt Treb dan Wolfgang Felber.
Mereka berdua dipercaya mengerjakan bagian sasis dan mesin.
Baca Juga: Setelah Menguji Motor KTM, Maverick Vinales Jujur Masih Ada Kendala
Kemudian posisi Guidotti juga digantikan Aki Ajo, manajer asal Finlandia.
Ketika dianggap menghentikan sistem perekrutan mantan orang-Italia, dalam hal ini eks Ducati, Pit Beirer selaku Direktur TIM KTM menyanggahnya.
Beirer menegaskan bahwa perubahan itu semuanya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tim,l.
Akhir tahun lalu, rumor kebangkrutan KTK menyebar setelah mereka mengalami krisis finansial.
“Kami tidak pernah memilih orang berdasarkan kewarganegaraannya, tetapi mencari orang yang tepat pada waktu yang tepat untuk melakukan apa yang dibutuhkan,” tutur Beirer dikutip Bolasport dari Speedweek.
“Basis industri kami sama seperti Ducati dan Aprilia, ada di Italia. Jika Anda mencari pakar Eropa, Anda akan sering menemukannya di Italia, dan semoga juga di Austria.”
“Kami memiliki banyak karyawan hebat dari Italia di perusahaan kami. mereka pindah ke sini bersama keluarga mereka. Ini bukanlah awal dari era Italia, juga bukan akhir,” kata dia melanjutkan.
Beirer sedikit mengungkap alasan mengganti sosok-sosok penting dari eks Ducati karena adanya beberapa kebutuhan untuk berubah setelah RC16 dirasa stagnan. Musim lalu, mereka tak berhasil memenangi seri apapun.
“Ketika Anda memiliki orang-orang seperti Fabiano dan Francesco di puncak, dua orang Italia, dan kemudian perubahan terjadi, dari luar tampak seolah-olah kita telah menghentikan sistem Italia,” katanya.
“Mereka tidak memenuhi harapan kami, tetapi ada saat-saat ketika kami melihat bahwa kami membutuhkan pengetahuan dari luar untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.”
“Tetapi tidak mungkin seseorang datang begitu saja dan memberi kita informasi lalu membuat kita lebih baik. Tidak semudah itu,” ujar Beirer.Â
Meski dua pentolan eks Ducati sudah lengser, bukan bersrti KTM tidak memgandopsi ilmu-ilmu positif dari Ducati.
Beirer membocorkan satu kunci tersembunyi Ducati yang membuat mereka bisa berkembang pesat sampai jadi tim terbaik di MotoGP sekarang.
Hal itu adalah persoalan yang sepele, terkait dengan tempat tinggal para kru Ducati yang selalu dijaga dan dijamin berada di area dekat dengan pabrik utama.
Hal itu sangat mempengaruhi kesejahteraan para kru yang membawa keluarga mereka, dan menjaga kebugaran mereka.
Karena jika para kru yang jumlahnya bisa ratusan itu selalu berkendara dari satu negara ke negara lainnya, di setiap pekan ke pekan lainnya setelah mengikuti akhir pekan balapan MotoGP, maka kelelahan akan mudah mereka rasakan.
Tetapi jika tinggal di dekat pabrik, para kru lebih mudah berangkat dan pulang tanpa memikirkan lelahnya perjalanan lagi.
“MotoGP sangat menuntut. Anda pulang terlambat dari penerbangan balapan dan keesokan paginya Anda kembali berkumpul dengan rekan-rekan Anda (untuk bekerja),” kata Beirer.
“Kami tahu apa yang dapat dicapai Wolfgang Felber dan Kurt Trieb; mereka bukanlah wajah baru bagi kami. Kami menyatakan kepercayaan kami kepada mereka.”
“Yang penting adalah orang-orang kami harus tinggal dekat dengan pabrik, itu membuat Anda lebih kuat.”
“Jika tim Anda selalu membuat kru-kru terbaik Anda masih harus perjalanan dengan mobil atau pesawat, tim Anda akan kehilangan kecepatan pengembangan (karena mereka lelah, red).”
“Itulah keuntungan yang saya lihat di Ducati. Karena sejarah panjang mereka di kelas MotoGP dan bagaimana mereka berkembang di sana, banyak karyawan mereka tinggal di area sekitar pabrik.”
“Kita harus menggunakan kekuatan yang sama karena kita juga punya orang-orang seperti itu di sini,” ucap Beirer.
Baca Juga: Sengaja Tak Mau Tahu Fitur Motor di Tes Pramusim MotoGP 2025, Cara Johann Zarco Justru Bantu Honda Perkaya Data