Rusia dan Amerika Serikat (AS) sepakat akan membentuk sebuah tim yang akan memulai negosiasi, sebagai langkah untuk mengakhiri perang Ukraina. Meski pembicaraan ini mendapat teguran keras dari Ukraina, karena tidak dilibatkan.
Dilansir AFP, Ini adalah pertemuan pertama Rusia dan AS yang membahas langkah perdamaian di Ukraina, sejak invasi Rusia pada 2022 lalu.
“Menlu Marco Rubio dan Menlu Rusia Sergei Lavrov sepakat untuk menunjuk tim dengan kapasitas paling tinggi, untuk mengerjakan langkah-langkah mengakhiri perang di Ukraina sesegera mungkin,” kata Departemen Luar Negeri AS, dikutip Rabu (19/2).
Sementara pembantu luar negeri Presiden Rusia Vladimir Putin, Yuri Ushakov, mengkonfirmasi pembentukan tim ini.
“Tim akan segera dibentuk, tapi akan masih sulit menentukan kapan akan tergelar diskusi antara presiden Trump dan Putin,” kata Ushakov.
Tapi, beberapa pemimpin Eropa mengkhawatirkan, pembicaraan AS-Rusia ini justru akan memberi konsesi bagi Rusia yang akhirnya menulis ulang tentang perjanjian keamanan dengan gaya perang dingin.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sendiri mengecam pertemuan ini. Ia merasa, pertemuan tak adil Ukraina tak dilibatkan dalam pertemuan di Riyadh yang berlangsung selama lebih dari 4 jam ini.
“Ini justru akan memberi makan Putin,” kata pejabat senior Ukraina yang menolak disebut namanya, kepada AFP.