JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai merek baru yang hadir di Indonesia, Jaecoo memiliki strategi khusus untuk melakukan penetrasi pasar otomotif Tanah Air.
Merek yang berada di bawah payung Chery International ini meluncurkan Jaecoo J7 SHS, yang merupakan singkatan dari Super Hybrid System alias PHEV, dengan harga di bawah Rp 599 juta.
Baca juga: Voltron Luncurkan SPKLU Hyper Fast Charging Pertama di Indonesia
Evan Angganantika, Head of Marketing Jaecoo, mengatakan bahwa jika dilihat dari harga dan teknologi PHEV, Jaecoo J7 SHS saat ini belum memiliki pesaing langsung. “Jujur kalau kita bicara kompetitor langsung itu tidak ada. Jujur tidak ada,” kata Evan kepada Kompas.com, saat berbincang di Jakarta, belum lama ini.
“Tapi kalau ditanya sama konsumen (masyarakat) pasti akan dibandingkan dengan beberapa produk yang sudah ada. Baik itu hybrid-nya atau yang lain (bodi). Tapi kalau yang varian bensin, lawannya banyak kita tahu,” tambahnya.
Meskipun harga belum diumumkan secara pasti, Jaecoo J7 SHS bisa dibilang merupakan mobil PHEV paling terjangkau di Indonesia, jika dibandingkan dengan mobil PHEV lain yang sudah ada di pasar, seperti Lexus RX450h+, serta model-model Volvo seperti XC40, XC60, dan XC90.
Di atas kertas, Jaecoo J7 SHS dapat menempuh jarak lebih dari 1.300 km hasil kombinasi antara mesin bensin dan motor listrik dalam sekali pengisian penuh.
Jaecoo menjelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan juga sangat murah jika dibandingkan dengan mobil lainnya.
Baca juga: Motor Listrik Charged Baycat Meluncur, Jarak Tempuh Tembus 170 Km
Sebagai perbandingan, untuk menempuh jarak 100 Km, Jaecoo J7 SHS diklaim hanya memerlukan biaya sekitar Rp 30.000.
Ini jauh lebih irit dibandingkan dengan mobil hybrid 1.500 cc turbo yang menghabiskan Rp 86.000 dengan klaim konsumsi bahan bakar 1:15 Km.
Kemudian, menurut Jaecoo, mesin bensin 1.500 cc turbo dengan klaim konsumsi 1:10 Km menghabiskan biaya sekitar Rp 129.000.
Sementara itu, mesin bensin 2.000 cc biasa menghabiskan biaya sekitar Rp 161.000.