JAKARTA, KOMPAS.com – Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) kembali mencatat transaksi atas kepemilikan sahamnya.
Dilansir dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), Vikram Sinha, dikabarkan menambah kepemilikan sahamnya dengan membeli 1.163.200 lembar saham senilai sekitar Rp 2 miliar.
Corporate Secretary Indosat, Reski Damayanti, mengatakan bahwa transaksi ini dilakukan dengan tujuan investasi. “Transaksi dilakukan dengan tujuan investasi jangka panjang dengan status kepemilikan saham langsung,” kata dia, dikutip Kamis (20/2/2025).
Langkah ini mencerminkan keyakinan manajemen terhadap pertumbuhan dan kinerja perusahaan.
Dalam laporan keuangan terbaru, Indosat mempertahankan pertumbuhan yang kokoh pada kinerja keuangan dan keunggulan operasional.
Baca juga: Indosat dan Wadhwani Foundation Bermitra, Investasi Rp 3,5 Triliun untuk Berdayakan Talenta Digital Indonesia
Total pendapatan meningkat 9,1 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 55,9 triliun, didorong oleh peningkatan kualitas layanan pelanggan dan kontribusi positif dari semua lini bisnis.
Adapun, Vikram mengaku bahwa perusahaan yang dinahkodainya telah menandatangani kontrak kerja sama pemanfaatan infrastruktur AI senilai 30 juta dollar AS.
“Hal ini membuktikan tingginya permintaan serta komitmen kami dalam mendemokratisasi AI dan mendorong adopsi awal AI, yang dapat membantu pertumbuhan PDB sebesar 8 persen,” ujar Vikram dalam keterangan resmi.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa pencapaian ini menunjukkan efektivitas strategi bisnis Indosat, tidak hanya dari sisi optimalisasi operasional dan pengelolaan modal yang cermat, tetapi juga penerapan teknologi AI.
Baca juga: Rayakan HUT Ke-57, Indosat Tegaskan Transformasi Menuju AI TechCo
Adapun, sepanjang 2024, trafik data Indosat mengalami lonjakan sebesar 12,2 persen secara tahunan (yoy), mencerminkan tingginya permintaan akan layanan Indosat.
Untuk mengakomodasi pertumbuhan ini, perusahaan secara agresif memperluas infrastruktur jaringan dengan menambah jumlah BTS 4G hingga mencapai 196.000, memastikan pengalaman pelanggan yang mulus dan unggul.
Peningkatan jaringan ini telah berdampak langsung pada kualitas layanan, terutama bagi pelanggan Indosat yang menggunakan merek IM3 dan Tri, yang berkontribusi pada kenaikan 6,6 persen.
Hal itu menghasilkan peningkatan Mobile Average Revenue Per User (ARPU) menjadi mendekati Rp 40.000.
Tak hanya itu, Indosat juga menghadirkan terobosan produk dengan mengintegrasikan AI ke dalam operasional jaringannya, memastikan konektivitas unggul dan layanan terbaik di seluruh Indonesia.
Baca juga: CEO Indosat: Di Indonesia, Jumlah Akun Tiktok Lebih Banyak dari Rekening Bank
