TRIBUN-MEDAN.com – Berikut ini kumpulan berita terpopuler Tribun-Medan.com, Senin (17/2/2025).
Ada Kasus pembunuhan dan rudapaksa siswi SMA oleh pacar dan teman hingga viralnya bika ambon berkutu.
Rangkuman berita terpopuler ini dimulai dari kasus siswa SMA dirudapaksa lalu dibunuh oleh pacar dan dua orang temannya.
Korban bernama Putri Regita Amanda. Ia merupakan siswi kelas 3 SMA YPM Sumobito, Jombang, Jawa Timur.
Putri Regita Amanda alias PRA (18), ditemukan tewas di Kanal Turi Tunggorono, Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Megaluh, Jombang, Jatim, pada Selasa (11/2/2025).
Tiga pelaku telah ditangkap jajaran Polres Jombang. Adapun ketiga tersangka ialah; Adiansyah Putra alias AP (19), ATF (18), dan Lutfi Inahu alias LI (32).
Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengatakkan ketiga pelaku ditangkap pada Rabu (12/2/2025).
“Kami menangkap 3 tersangka pembunuhan,” jelas AKBP Ardi Kurniawan dalam keterangannya dikutip Tribun-medan.com, Minggu (16/2/2025).
Korban Keluar Rumah Alasan COD
Korban PRA diketahui keluar rumah pada Senin (10/2/2025) sekitar pukul 16.00 WIB
Ia berpamitan kepada ayahnya untuk menemui seseorang dengan alasan COD (Cash on Delivery).
Sejak saat itu, korban tidak pernah kembali ke rumah hingga ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami kekerasan seksual (rudapaksa) sebelum akhirnya dibunuh.
Sebetulnya, COD dalam bahasa sandi anak muda zaman sekarang ini, untuk bertemu sang kekasih atau pacar.
Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 340, 339, dan 338 tentang pembunuhan berencana dan pembunuhan, dengan ancaman hukuman penjara hukuman mati, seumur hidup, atau paling rendah 20 tahun kurungan.
Korban Terlebih Dahulu Dianiaya Lalu Diperkosa
Berdasarkan hasil penyelidikan, diketahui bahwa sebelum korban dibunuh, ia terlebih dahulu dianiaya dan diperkosa oleh ketiga tersangka.
Menurut Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, salah satu tersangka, yang juga pacar korban, inisal AP (19) mengajak korban bertemu pada hari Senin (10/2/2025).
Setelah bertemu, korban dibawa ke rumah salah satu tersangka, dan kemudian diajak menuju lokasi pemerkosaan di daerah persawahan Desa Godong, Kecamatan Gudo.
“Pada dasarnya, sesuai keterangan tersangka, ada perlawanan dari korban yang mana tidak mau dilakukan persetubuhan. Setelah diperkosa secara bergilir, korban yang sudah tidak berdaya dibawa ke sungai oleh para pelaku. Mereka berharap dengan membuang tubuh korban, jejak kejahatan dapat hilang,”ungkapya.
“Namun pada saat dibuang ke sungai sesuai dengan keterangan dokter forensik, korban masih hidup dan lemas. Kemudian meninggal akibat tenggelam, dan selain itu terdapat pendarahan di bagian perut korban yang menunjukkan adanya penganiayaan sebelum dibuang,” lanjut AKP Margono.
Selain pembunuhan, pelaku juga merampas barang milik korban, seperti motor dan ponsel.
Motor tersebut dijual seharga Rp 2.200.000, dengan sebagian uang digunakan oleh para tersangka.
BERITA TERPOPULER LAINNYA
Seorang mama muda nekat siram air panas ka anaknya sendiri cuma karena mengompol.
Ini terjadi di Sidoarjo, Jawa Timur.
Mama muda berinisial RA
menganiaya anaknya yang masih berusia 3 tahun gegara ngompol.
Dia memukul anaknya dengan sapu dan menyiram anaknya dengan air panas.
Peristiwa yang terjadi di Sidoarjo ini membuat geram warganet.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Christian Tobing membenarkan adanya tindak penganiayaan ini.
“Awalnya, korban ini ngompol. Kemudian pelaku mengetahui itu dan kemudian melepas sprei untuk dibawa ke tempat cucian, direndam,” ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com.
Saat berada di tempat cucian, korban menangis dan RA pun merah dan mulai melakukan kekerasan fisik.
Mulanya, pelaku menyiram korban dengan air panas dari dispenser hingga korban makin menangis.
Pelaku bahkan mengulangi perbuatannya dengan menggunakan air mendidih.
“Tidak hanya menyiram air mendidih, kekerasan fisik dilakukan ibunya berlanjut dengan memukul punggung dan tangan korban beberapa kali menggunakan sapu lantai stainless hingga ujung sapunya bengkok dan korban menangis kesakitan,” lanjut Christian Tobing.
Setelah itu, pelaku meminta ART rumahnya untuk meneruskan mencuci sprei dan memandikan korban.
Lalu tersangka pergi ke apotek membeli salep untuk anaknya yang telah dianiayanya sendiri.
Namun, kondisi korban makin parah hingga harus dirawat di rumah sakit.
“Kasus ini ditangani Unit PPA Satreskrim Polresta Sidoarjo. Tersangka dikenakan pelanggaran Pasal 80 ayat (2) dan atau ayat (4) UU RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak,” tegas kapolres.
BIKA AMBON BERKUTU
Viral kue bika ambon disebut berkutu di media sosial.
Ramainya bika ambon berkutu ini bermula dari ribut-ribut YouTuber Tasyi Athasyia dan pengusaha Ci Mehong.
Tasyi menyebut bahwa bika ambon buatan Ci Mehon berkutu.
Komentar dan review Tasyi Athasyia terhadap bika ambon Ci Mehong itu diunggah di kanal YouTube Tasyi.
Tasyi Athasyia mengunggah video mencicipi kue Bika Ambon dari Ci Mehong dan mengungkapkan bahwa ia menemukan serangga di dalam bika ambon tersebut.
“Jadi sebelum review itu aku udah lihat sama timku, kayak ada sesuatu di bika ambonnya,” ujar Tasyi dalam video YouTubenya.
Ulasan atau review Tasyi Athasyia tersebut memicu beragam reaksi dari netizen.
Karena review Tasyi Athasyia tersebut, banyak yang mulai meragukan standar kebersihan dan kualitas produk dari toko Ci Mehong.
Tentu saja, klaim ini langsung dibantah keras oleh Ci Mehong.
Tak tinggal diam setelah produknya viral direview ada kutunya, Ci Mehong membeberkan klarifikasi.
Beberapa saat setelah video tersebut viral, Ci Mehong mengeluarkan klarifikasi dan membantah klaim ada kutu dalam produknya.
Menanggapi viralnya video review dari Tasyi Athasyia, Ci Mehong akhirnya memberikan klarifikasi.
Ia membantah klaim bahwa produknya mengandung kutu dan menegaskan bahwa proses produksi di PIK Baking House sudah sesuai dengan standar yang tinggi.
Ci Mehong juga menegaskan bahwa bika ambon yang dijual di tokonya sudah melalui penyaringan yang ketat, sehingga tidak mungkin ada serangga yang lolos.
Selain itu, Ci Mehong juga menjelaskan mengapa ia tidak membalas pesan WhatsApp dari Tasyi terkait isu kutu dalam Bika Ambon tersebut.
“Mereka mengunggah supaya lebih viral lagi. Mereka upload di YouTube biar ada iklan-iklan, mereka dapat duit, teman-teman,” ucapnya, melansir TribunStyle.com.
“Kalau saya asli enggak ada YouTube, yang masukin saya ke YouTube itu orang lain. Saya jadi enggak kebagian duit,” ujar Ci Mehong di akun Instagram @pikbakinghouse.
Ci Mehong juga mengungkapkan bahwa ia sudah meminta maaf pada Tasyi.
Lantaran ia tidak dapat merespons pesan WhatsApp mengenai bika ambon yang diduga mengandung kutu tepung.
Itulah rangkuman berita terpopuler Tribun-medan.com, Senin (17/2/2025).
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel