SRIPOKU.COM – Terungkap pengakuan Sunardi (44) kuli bangunan yang bunuh gadis penagih hutang dan pembunuh istri sahnya di septic tank.
Sunardi membunuh wanita penagih bank keliling, Sri Pujiyanti (22) dan istri sahnya Almaida ternyata sama-sama perkara uang.
Diberitakan sebelumnya, aksi bejat Sunardi membuang mayat istrinya di septic tank terkuak setelah pelaku menghabisi nyawa Sri Pujiyanti saat menagih utang koperasi.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengungkapkan Sunardi membuang jasad istrinya bernama Almaidah ke dalam septic tank di kediamannya atau lokasi yang sama tempat penagih utang dibunuh.
Diketahui, Sunardi sendiri memiliki dua istri.
Baca juga: Fakta Mengejutkan Pembunuhan Petugas Tagih Utang, Pelaku Juga Bunuh Istri 2022 Lalu di Septic Tank
“Jadi tersangka ini memiliki dua istri, istri yang pertama nikah sirih, istri yang kedua nikah resmi yang si Almaida ini, jadi nikahnya di Banyumas,” ujarnya dilansir Tribun-medan.com, Kamis (6/2/2025).
Sunardi memiliki rekam jejak pembunuhan terhadap istri keduanya sejak 2022 yang baru terungkap setelah pelaku menghabisi nyawa Sri Pujiyanti.
Adapun awal mula pembunuhan istrinya, kata Mustopa, pelaku cemburu karena menduga korban berselingkuh.
“Dugaan asmara, karena si tersangka ini merasa istrinya ini telah berselingkuh dengan orang lain.Â
Yang mengakibatkan si tersangka gelap mata hingga melakukan kejahatan ini,” jelasnya.
Namun motif Sunardi membunuh Almaidah tidak hanya terkait asmara, tetapi soal harta.
Mustofa mengungkapkan, mulanya tersangka meminjam sertifikat tanah milik korban untuk dijadikan jaminan utang ke bank sebesar Rp 50 juta.
“Tersangka meminjam sertifikat tanah kepada korban untuk digadaikan di bank dengan pinjaman sebesar Rp 50 juta. Itu tanah atas nama korban,” jelasnya, dikutip dari YouTube tvOne.
Lalu, Almaidah meminta kepada Sunardi agar sertifikat tanah yang dipinjamnya untuk dikembalikan. Pasalnya, kata Mustofa, korban ingin melakukan balik nama tanah miliknya menjadi nama sang anak.
Hanya saja, tersangka panik karena sertifikat tanah telah dijadikan jaminan utang di bank tanpa sepengetahuan korban.
“Sehingga tersangka panik, gimana mau membalikan nama ketika sertifikat ada di bank,” jelas Mustofa.
“Sementara masih kita dalami motifnya, kalau untuk korban penagih utang karena kesal ditagih terus,” imbuhnya.
Pengakuan tersangka utang ke korban kurang lebih Rp 2.700.000, pelaku harus mengembalikan sekitar Rp 4.000.000.
Mustofa menjelaskan, kedua korban tewas dengan cara dicekik lehernya menggunakan hijab.Â
Untuk korban istrinya langsung dimasukkan ke dalam septictank dengan kedalaman 2 X 1 meter.
Sedangkan korban kedua, jasadnya disembunyikan di dalam kamar dengan ditutup springbed.
“Sebenarnya dia merencanakan untuk memasukkan kembali ke dalam septic tank.Â
Tapi belum sempat dimasukkan karena ada saudara yang mencari, sementara dia taruh di bawah kasur,” katanya.
Sebelumnya, polisi menemukan kerangka Almaidah di dalam septic tank di Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Rabu, (5/2/2025) pukul 13.15 WIB, satu jam setelah upaya pembongkaran oleh tim forensik.
Â
Polisi mengatakan, kerangka yang ditemukan masih mengenakan pakaian lengkap.Â
Temuan ini sejalan dengan keterangan pelaku kepada penyidik.
“Jadi sama persis dengan keterangan tersangka bahwa pada saat dimasukkan ke septic tank korban masih menggunakan jaket, pakaian dalam.Â
Jadi pakaiannya masih ditemukan secara keseluruhan,” ungkap Mustofa.
“Sebenarnya dia juga pengin masukkin korban SR ini ke septic tank, namun belum sempat dimasukkan ke sana karena ada saudara yang mencari.Â
Jadi sementara dia taruh di bawah springbed,” pungkasnya.
Terkini Sunardi telah mengenakan baju tahanan oranye dengan tangan diborgor.
Sunardi hanya tertunduk lesu saat digiring penyidik di Polsek Cibarusah, Polres Metro Bekasi pada Rabu (5/2/2025).
Sebelumnya, Sri Pujayanti ditemukan tewas dibunuh oleh Sunardi di rumah pelaku pada Selasa (4/2/2025) dini hari.
Sunardi nekat menghabisi nyawa Sri Pujayanti dengan menceknya karena kesal saat ditagih utang.
Sekitar pukul 18.00 WIB, teman-teman korban mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan keberadaan Sri, namun pelaku mengeklaim tidak tahu dan menyatakan bahwa korban sudah pergi.
Sekitar pukul 24.00 WIB, orangtua korban bersama warga dan ketua RT setempat mendatangi rumah pelaku untuk menanyakan hal yang sama.
Saat ditanya, pelaku terlihat gugup dan sempat melarikan diri.
Warga yang curiga kemudian memeriksa rumah pelaku dan menemukan jasad korban yang disimpan di dalam kamar, tertutup springbed.
“Kemudian pelaku dapat diamankan,” tambah Onkoseno.
Kasus ini kini dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Kasi Humas Polres Metro Bekasi, Akhmadi menyampaikan korban ditemukan di kamar rumah milik pelaku di Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah.
Saat ditemukan tubuh korban sudah dalam keadaan membengkak.