Museum Tionghoa Soekaboemi merupakan museum yang mengangkat tema Sejarah dan budaya peranakan Tionghoa di Indonesia khususnya Tionghoa Sukabumi. Museum ini menyimpan koleksi-koleksi yang memiliki nilai Sejarah penting Masyarakat Tionghoa di Sukabumi baik peninggalan maupun yang masih digunakan.
Museum Tionghoa Soekaboemi mulai  dibangun pada bulan Agusutus 2021 di sebuah ruko di Jl. Pajagalan, Komplek Ruko Danalaga Square Blok 1 No. 22, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan  Warudoyong, Kota Sukabumi, Jawa Barat dan selesai pada Bulan Desember 2021.  Museum diresmikan pada tanggal 29 Februari 2022.
Pendirian museum ini diinisiasi oleh lima orang pecinta sejarah dan kolektor barang-barang bersejarah. Mereka adalah Satrio HP, Budiyanto HP (Budi Chung), Irman F, Yudi Julianto dan Vidi Jensen. Awal mulanya mereka mau mengumpulkan benda-benda yang ada hubungannya dengan sejarah Tionghoa di Sukabumi, ternyata banyak menemukan relasi antara sejarah-sejarah Tionghoa dengan sejarah Kota Sukabumi itu sendiri, sehingga pada akhirnya mereka juga mengumpulkan benda-benda yang ada sejarahnya dengan Kota Sukabumi.
Museum ini berada di Tengah kota, dibangun di gedung empat lantai milik perkumpulan Hakka Sukabumi. Museum ini juga jadi pusat kegiatan komunitas Masyarakat Sadar Wisata (Masata), Yayasan Dapuran Kipahare, Hakka, dan Pemuda-Pemudi Hakka Indonesia (PPHI).
Lantai dasar berisi koleksi Sejarah Tionghoa. Saat memasuki ruangan di sisi kanan terdapat lukisan tembok yang menceritakan Sejarah masuknya Tionghoa ke Pulau Jawa. Lantai satu juga diisi dengan barang antik seperti peralatan rumah tangga, koper, peralatan makan keramik, mesin jahit, sepeda. Di balkon lantai satu juga diisi barang-barang antik berupa alat-alat musik tempo dulu dan barang lainnya. Di lantai ini juga ada tempat khusus untuk berswafoto. Pemandu museum  akan memberi saran beberapa spot photo yang menarik seperti duduk di kursi dengan dekorasi rumah Tionghoa.
Lantai dua Museum Tionghoa memiliki koleksi uang kuno, fashion tempo dulu, model ruang tamu dan ibadah, koleksi peralatan rumah tangga, dan sastra Tionghoa kuno. Di bagian koleksi uang kuno juga ada uang zaman Pajajaran. Bentuknya seperti lempengan besi.
Lantai tiga merupakan Galeri Dapuran Kipahare dan berisi koleksi arsip dan dokumen mengenai sejarah Kota dan Kabupaten Sukabumi. Mulai dari perkebunan, perdagangan, hingga militer. Ada juga koleksi buku-buku mengenai Sukabumi, area peta tempo dulu, area hasil perburuan binatang zaman kolonial dan sudut tradisional Soeramanggala.
Lantai terakhir yaitu lantai empat, terdiri dari ruang dalam berisi peralatan perang dan kostum zaman perang perjuangan kemerdekaan. Di area rooftop, ada koleksi Soekaboemi Tempo Doeloe, spot swafoto koran jadul, battleground galery dan bingkai kebhinekaan. Bingkai kebhinekaan adalah bingkai yang memperlihatkan adanya perbedaan di masyarakat Sukabumi tapi tetap hidup rukun dengan dibangun secara berdampingan tempat ibadah dari berbagai agama  yaitu Vihara Widhi Sakti, Masjid Agung Kota Sukabumi dan Gereja Sidang Kristus. Berbeda-beda tapi tetap satu jua.
Total koleksi di Museum Tionghoa Soekaboemi saat ini mencapai sekitar 1.000 barang bersejarah. Koleksi yang paling menarik di dalam museum yaitu rebab China, alat pembuat mochi dan obat, arsip tandatangan Wali Kota Sukabumi zaman Belanda, kalender tahun 1940 dan lain-lain.
Konsep museum yang tidak hanya mengangkat sejarah Tionghoa, namun juga mewakili keberagaman Kota Sukabumi sejak zaman dulu menjadikan museum ini menjadi tempat bagi setiap orang untuk berkumpul, tanpa melihat suku, agama, dan ras, serta dapat berdiskusi tentang sejarah Sukabumi.
Jika teman-teman mau mengenal Sejarah Masyarakat Tionghoa khususnya Tionghoa Sukabumi, silakan berkunjung ke Museum Tionghoa. Bonusnya kita bisa mengambil beberapa photo atau video untuk buat konten di sosial media dengan latar belakang nuansa Tionghoa yang menarik.
Museum Tionghoa dibuka setiap hari, Hari Senin – Minggu, kecuali hari Jumat dari jam 09:00 WIB sampai 16:00 WIB dengan tiket hanya Rp10.000.00. Museum juga menyediakan pemandu yang akan mendampingi dan menjelaskan isi museum. Yuk, ke Museum Tionghoa! Belajar Sejarah dan Budaya Tionghoa.
