JAKARTA, KOMPAS.com – Busi pada kendaraan memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan performa mesin tetap optimal.
Saat kondisi busi tidak lagi memadai atau mengalami kerusakan, pemilik kendaraan diharuskan untuk segera melakukan pergantian.
Baca juga: Jorge Martin Cedera Patah Tulang Tangan dan Kaki
Jika hanya satu busi yang rusak, dampaknya akan langsung terasa dan dapat memengaruhi performa kendaraan secara keseluruhan.
Fenomena ini sering dikenal dengan sebutan mesin pincang, yang ditandai dengan gejala seperti tarikan yang berat dan kurang responsif.
Diko Oktaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK, menjelaskan bahwa pemilik mobil sebaiknya mengganti busi secara menyeluruh meskipun hanya satu busi yang mengalami kerusakan.
Hal ini penting karena jika penggantian tidak dilakukan secara bersamaan, pembakaran di antara busi baru dan busi lama akan menjadi tidak seimbang.
Baca juga: Pengusaha Menanti Kepastian Subsidi Motor Listrik
“Sebab, tiap busi mewakili kondisi tiap silinder. Kalau salah satu busi mati, maka tidak disarankan mengganti satu saja,” ungkap Diko kepada Kompas.com, Selasa (4/2/2025).
Lebih lanjut, Diko menekankan bahwa jika pemilik mobil hanya mengganti satu busi dan mempertahankan busi lainnya, ini dapat menimbulkan dampak buruk di kemudian hari.
Salah satu risiko terburuk adalah terjadinya kerusakan yang tidak merata pada sistem pengapian.
Situasi ini bisa membuat pemilik mobil harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk perbaikan.
“Frekuensi penggantian komponen pun jadi berbeda dan tidak rata. Pastinya bisa boncos biaya servis karena kerusakan bisa melebar ke komponen yang lain,” tambah Diko.
Dengan demikian, penting bagi pemilik kendaraan untuk memperhatikan kondisi busi secara keseluruhan dan melakukan penggantian busi secara bersamaan agar performa mobil tetap terjaga dan menghindari biaya tambahan di kemudian hari.
