TEMPO.CO, Jakarta – Sebanyak tiga gempa yang guncangannya bisa dirasakan telah terjadi sepanjang Sabtu pagi ini, 1 Febrauari 2025. Itu belum termasuk satu gempa dinihari yang berkekuatan Magnitudo lebih dari 5.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG merinci gempa M5,1 terjadi di laut, 200 kilometer barat laut Tanimbar, Maluku. Gempa yang terjadi pada pukul 01.11 WIB atau 03.11 waktu setempat itu berasal dari kedalaman 208 kilometer.
BMKG tak mencantumkan gempa M5,1 itu dalam daftar gempa yang bisa dirasakan. Berbeda halnya dengan tiga gempa lainnya yang memiliki Magnitudo lebih kecil di Sumbawa (NTB), di Sukabumi (Jawa Barat), dan di Kolaka Timur (Sulawesi Tenggara).
Gempa M3,1 di Sumbawa dicatat BMKG terjadi pada pukul 03.19 WIB atau 04.19 waktu setempat. Pusatnya berada di darat 23 kilometer arah barat daya Sumbawa.
Berasal dari kedalaman 10 kilometer, getaran gempa ini bisa dirasakan pada skala III MMI. Artinya, jika terjadi siang hari, getaran gempa itu bisa dirasakan nyata di dalam rumah seakan ada truk melintas.
Berselang 20 menit setelahnya, BMKG mencatat gempa M2,9 di Sukabumi. Pusat gempa ini juga berada di darat, yakni tiga kilometer barat daya Kota Sukabumi. Memiliki kedalaman hanya lima kilometer, gempa bisa dirasakan getarannya pada skala II-III MMI di Kota Sukabumi.
Sementara, gempa di Kolaka Timur berkekuatan M2,3, dicatat BMKG pada pukul 4.34 WIB atau 5.34 waktu setempat. Gempa pagi ini masih rangkaian dari Gempa M5,1 pada 29 Januari lalu, bahkan lebih mundur lagi sejak Gempa M4,9 pada 24 Januari.
Seperti telah dijelaskan BMKG, gempa di Kolaka Timur dipicu aktivitas Sesar Kolaka di darat. Gempa terkini disebutkan memiliki pusatnya sekitar 3,7 kilometer barat daya Lalolae, Kolaka Timur. Kedalaman hanya tiga kilometer.
Gempa itu bisa dirasakan lemah, pada skala II MMI. Artinya, jika terjadi siang hari, getaran gempa bisa membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Pilihan Editor: DeepSeek Banyak Keluarkan Emoticon, Begini Perbandingan Penggunaannya dengan ChatGPT
